Kamu sudah pernah dengar tentang Wine? Kalau Kamu adalah pengguna Linux dan ingin menjalankan aplikasi Windows di sistem operasi kesayanganmu ini, Kamu pasti akan butuh Wine.
Nah, di artikel ini, kita akan bahas tuntas cara menggunakan Wine di Linux dengan mudah dan pastinya seru untuk diikuti. Yuk, langsung saja kita mulai!
Daftar Isi Artikel
Apa Itu Wine?
Sebelum kita masuk ke cara penggunaannya, pasti Kamu penasaran dulu dong apa sih sebenarnya Wine itu? Wine adalah singkatan dari “Wine Is Not an Emulator“. Wine memungkinkan Kamu untuk menjalankan aplikasi Windows di sistem operasi berbasis UNIX seperti Linux.
Bedanya dengan emulator, Wine tidak memerlukan instalasi Windows secara penuh. Ini keren banget karena Kamu bisa menjalankan aplikasi Windows tanpa perlu dual-boot atau menginstal Virtual Machine. Hemat waktu dan ruang penyimpanan, kan?
Kenapa Kamu Butuh Wine?
Mungkin Kamu berpikir, “Kenapa harus repot-repot pakai Wine? Kan ada banyak aplikasi native Linux.” Betul, sih. Tapi, tidak bisa dipungkiri ada beberapa aplikasi Windows yang tidak punya versi Linux-nya.
Misalnya, beberapa aplikasi editing, software accounting, atau bahkan game populer yang hanya dirilis di platform Windows. Nah, di sinilah Wine berperan. Dengan Wine, Kamu bisa menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut tanpa harus beralih ke Windows.
Cara Install Wine di Linux
Oke, sekarang masuk ke bagian serunya. Kamu pasti penasaran gimana cara menggunakan Wine di Linux, kan? Langkah-langkah berikut ini akan membantu Kamu untuk menginstal dan menggunakan Wine dengan mudah.